BAB
II PEMBAHASAN
Gas mulia adalah gas yang mempunyai sifat
tidak reaktif, dan tidak mudah
bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas
mulia merupakan bagian kecil atmosfer yang pertama kali diisolasi oleh Sir
William Ramsey. Jari- jari atom gas mulia sangat kecil sehingga elektron
terluar relatif lebih tertarik ke inti atom. Itulah sebabnya gas mulia tidak
mudah bereaksi. Gas mulia banyak digunakan dalam
sektor perindustrian.
Dengan konfigurasi elektron yang sudah penuh, gas mulia termasuk unsur
yang stabil, artinya sukar bereaksi
dengan unsur lain, sukar untuk menerima elektron maupun untuk melepas
elektron.
a. Afinitas Elektron
Dengan
elektron valensi yang sudah penuh, unsur gas mulia sangat sukar untuk menerima
elektron. Hal ini dapat dilihat dari harga afinitas elektron yang rendah. Dalam SPU afinitas elektron dalam 1 golongan
dari atas kebawah semakin kecil.
b. Energi Ionisasi
Kestabilan
unsur-unsur golongan gas mulia menyebabkan unsur-unsur gas mulia sukar
membentuk ion, artinya sukar untuk melepas elektron. Energi ionisasi gas mulia yang besar memerlukan energi yang besar pula untuk
dapat melepas sebuah elektron (untuk dapat membentuk ion). Dalam SPU energi ionisasi dalam 1 golongan
semakin ke bawah semakin kecil sehingga helium adalah unsur gas mulia yang
memiliki energi ionisasi paling besar.
c. Jari-Jari Atom
Jari-jari
atom unsur-unsur golongan gas mulia sangat kecil (dalam satu golongan, semakin
ke atas semakin kecil) sehingga elektron terluar relatif lebih tertarik ke inti
atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat sukar untuk bereaksi.
d.
Wujud Gas Mulia
Titik didih dan titik leleh
unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari pada suhu kamar (250C atau
2980K) sehinga seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Karena
kestabilan unsur-unsur gas mulia, maka di alam berada dalam bentuk monoatomik.
e. Kereaktifan
Kereaktifan gas mulia akan
berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan
bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan
daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah
ditarik oleh atom lain.
Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki
konfigurasi elektron yang sudah stabil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas
mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan
berarti gas mulia tidak dapat bereaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke
atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat bereaksi dengan unsur yang sangat
elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.
f. Reaksi
Reaksi yang terjadi pada golongan gas mulia adalah
Gas Mulia
|
Reaksi
|
Nama senyawa yang terbentuk
|
|
Ar(Argon)
|
Ar(s) + HF → HArF
|
Argonhidroflourida |
|
Kr(Kripton) |
Kr(s) + F2 (s) → KrF2
(s)
|
Kripton flourida |
|
Xe(Xenon)
|
Xe(g) + F2(g) → XeF2(s) Xe(g) + 2F2(g) → XeF4(s) Xe(g) + 3F2(g)→ XeF6(s) XeF6(s) + 3H2O(l) → XeO3(s) + 6HF(aq)6XeF4(s) + 12H2O(l) → 2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + 24HF(aq) |
Xenonflourida
Xenon oksida
|
|
Rn(Radon) |
Rn(g) + F2(g) → RnF
|
Radon flourida |